ANALISIS BAHAN RADIOAKTIF ALAMI (NORM) DALAM AIR DI SUNGAI BATANG KUANTAN

Authors

  • Rindi Genesa Hatika Program Studi S-1 Pendidikan Fisika

Abstract

Pertambangan telah diidentifikasi sebagai salah satu sumber potensial dari paparan NORM (UNSCEAR, 2000). Akibatnya perlu untuk studi dasar sebelum dimulainya kegiatan pertambangan dan studi selanjutnya dilakukan untuk memastikan tingkat radionuklida ini ternyata sebagai akibat dari kegiatan pertambangan di tahap operasional tambang (Faanu et al, 2016). Hampir semua materi geologi yang terjadi di alam adalah radioaktif pada tahap tertentu dan dan berpotensi dan dikategorikan sebagai NORM. Namun NORM senantiasa ada, sehingga ia tidak dapat dikategorikan sebagai limbah radioaktif, biasanya ini tidak memerlukan beberapa pengelolaan tersebut karena cukup encer dan terisolasi dibawah permukaan bumi. Namun dalam beberapa kasus (misalnya, konsentrasi local yang sangat tinggi dari thorium atau uranium) tindakan mungkin perlu diambil untuk melindungi kesehatan masyarakat (Ault et al, 2015). Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis bahan radiaoktif alami (NORM) dalam air di sungai Batang Kuantan yang diyakini merupakan tempat penambangan emas tradisional. Analisis NORM pada air menggunakan spektrometri sinar gama. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa  pada sampel air  mempunyai kandungan bahan radioaktif alami (NORM) yaitu Ra-226 dan K-40.

References

Abbady, A. G. E., Uosif, M. A. A., & El-Taher, A. 2005. Natural Radioactivity and dose assesment for phosphate rock from wadi El-Mashash and El-Mahamid Mines, Egypt. Journal of Environmental Radioactivity, 84, 65-78.

Ault,T., Krahn. S., Croff. A. 2015. Radiological Impacts and Regulation of Rare Earth Elements in Non-Nuclear Production. Journal Energie. 8. 2066-2081.

Canadian Nuclear Safety Commission. 2014. Natural Occurring Radioactive Material (NORM). http://nuclearsafety.gc.ca/eng/resources/fact-sheets/naturally-occurring-radioactive-material.cfm

Cember, H. 1996. Introduction to Health Physics, 3rd Edition, McGraw-Hill, New York Clever, H. L. (ed). (1979). Solubility Data Series, Krypton, Xenon and Radon-Gas Solubilities, Volume 2, Pergamon Press.

Dinas Pertambangan dan Energi Kab.Sijunjung dan BKPM Provinsi Sumatera Barat. 2014. Potensi Pertambangan. Diakses dihttp://sijunjungkab.go.id/brt/potensi-pertambangan/.

Faanu, A., Adukpo, O. K., Larbi, L. T., Lawluvi. H., Kpeglo, D. O., Darko, E. O., Reynolds, G. E., Awudu, R. A., Kansaana, C., Amoah, P. A., Efa, A. O., Ibrahim, A. D., Agyeman, B., Kpodzro, R., Agyeman, L. 2016. Natural radioactivity level in soils, rocks and water at a mining concession of perseus goldmine and surrounding towns in Central Region of Ghana. SpringerPlus. 5, 98.

Faanu A, Kpeglo DO, Sackey M, Darko EO, Emi Reynolds G, Lawluvi H, Awudu R, Adukpo OK, Kansaana C, Ali ID, Agyeman B, Agyeman L, Kpodzro R (2013) Natural and artificial radioactivity distribution in soil, rock and water of the Central Ashanti Gold Mine. Environ Earth Sci, Ghana.

Kamunda, C., Mathuthu, M., Madhuku, M. 2016.An assessment of radiological hazards from gold mine tailing in the province of Gauteng in South Africa. International Journal of Environmental Research and Public Health. 13, 138.

Raguigui, Nafaa. 2006. Gamma Ray Spectrometry Practical Information. http://www.cnstn.rnrt.tn/afraict/NAT/gamma/html/Gamma%20Spec%20V1.pdf

Sato, J., and Endo, M. 2001. Activity ratios of uranium isotopes in Volcanic Rocks from Izu-Mariana Island-Arc Volcanoes. Journal of Nuclear and Nuclear and Radiochemical Sciences, Vol. 2, Japan.

Twesigye A, Darko EO, Faanu A, Schandorf C. Dose assessment to public due to exposure to natural radioactivity at the Bibiani gold mine. Radiat Prot Environ 2015;38:2-10.

UNSCEAR. (2000). Exposures from Natural Sources, 2000 Report to General Assembly, Annex B, New York.

WHO (2004) Guidelines drinking-water quality, vol 1 recommendations, 3rd edn. World Health Organization, Geneva

Downloads

Published

2018-04-02