MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM PENERAPAN STRATEGI TRAINING MODEL DI SMP NEGERI 1 TANDUN KECAMATAN TANDUN TAHUN 2018

Authors

  • Zulkarnain . KEPALA SMP NEGERI 1 TANDUN

Keywords:

Strategi Pembelajaran Training Model, Kemampuan Guru

Abstract

Setiap sekolah mengharapkan Kemampuan Guru yang lebih baik. Untuk itu guru berusaha dengan berbagai cara, salah satu usaha yang telah dilakukan guru di SMP Negeri 1 Tandun adalah dengan memberikan bimbingan belajar kepada siswa. Namun usaha yang dilakukan guru ternyata belum optimal. Hal ini mengindikasikan Guru SMP Negeri 1 Tandun memiliki kemampuan mengajar yang rendah . Rendahnya kemampuan guru disebabkan oleh belum berhasilnya guru menciptakan proses pembelajaran yang menghendaki siswa merasa senang, metode yang digunakan guru terlalu menoton tanpa memberikan variasi dengan metode-metode lain, proses pembelajaran didominasi oleh guru sehingga siswa terkesan kurang kreatif. Dalam proses pembelajaran jarang sekali terjadiinteraksi multi arah baik antara siswa dengan siswa yang lainnya maupun antara guru dengan siswa. Untuk mengatasi permasalahan ini, maka guru dituntut untuk melakukan perbaikan dalam pembelajaran, salah satu strategi pembelajaran yang dapat diterapkan adalah strategi Training Model. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan Kemampuan Guru SMP Negeri 1 Tandun Kecamatan Tandun Kabupaten Rokan Hulu Melalui Penerapan strategi pembelajaran Training Model Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Tandun dengan Subjek adalah guru dan murid. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah penerapan stretegi Training Model dalam meningkatkan Kemampuan Guru. Data penelitian ini didapat melalui lembar observasi aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran melalui strategi pembelajaran Training Model dapatmeningkatkan kemampuan Guru SMP Negeri 1 Tandun Berdasarkan hasil penelitian peningkatan aktivitas yang dilakukan guru siklus pertama ke siklus ke II. Pada siklus ke I dan siklus ke II dapat dijelaskan bahwa pada pertemuan pertama siklus pertama aktivitas guru dalam pelaksanaanpembelajaran terlaksana (37%) klasifikasi (Kurang Sempurna) dan pada pertemuan kedua mencapai (59%) klasifikasi (Cukup Sempurna). Pada siklus ke II pertemuan ke 3 mencapai (75%) klasifikasi (Sempurna) dan pada pertemuan ke 4 siklus ke II mencapai 79% klasifikasi (Sempurna)

References

Arifin. Filsafat Pendidikan Islam, Bina Aksara : Jakarta, 2005

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Rineka CSains. Jakarta,

Saiful Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta, 2006

Omar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, Bumi Aksara, Jakarta. 2003

Mendiknas, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, Asa Mandiri,

Jakarta. 2003.

Riduan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru Karyawan dan Peneliti Pemula, Jakarta : Alfabeta, 2008.

Sri Rezeki, Analisa data dalam Penelitian Tindakan Kelas. Makalah disajikan dalam seminar pendidikan Matematika Guru SD/SMP/ SMA/ se Riau di PKM UIR, Pekanbaru, 7 Nopember 2009

Sudjana Nana, Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta, 1996

Sudjana Nana, Cara Belajar siswa Aktif, Remaja Rosdakarya, Bandung. 1989.

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosda Karya, Bandung, 2006.

S.Sadiman Dkk, Media Pendidikan, Rinneka Cipta, Jakarta. 2007.

Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, Bumi Aksara,

Jakarta.1991.

Sanjaya Wina, Strtaegi Pembelajaran Berorentasi Standar Proses Pendidikan Kencana , Jakarta, 2008.

Surakhmad Winarno, Pengantar interaksi belajar,Jakarta. 1985.

Waras, Pengembangan strategi Pembelajaran SAINS dengan Pendekatan Training Model, Malang, 2001.

Wena Made, Strategi Pembelajaran Inovatif Konteporer, Bimu Aksara, Jakarta 2009

Zein Mas`ud dkk, Panduan Penulisan Skripsi Penelitian Tindakan Kelas Program Study Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Riau, 2008.

Downloads

Published

2019-07-30