Edu Research https://e-journal.upp.ac.id/index.php/EDU <p><strong>Edu Research </strong>diterbitkan dengan maksud untuk mengumpulkan karya ilmiah dari hasil penelitian dan/atau yang setara dengan hasil penelitian dalam bidang kependidikan dan mempublikasikan karya ilmiah tersebut.</p><p><strong>Edu Research </strong>terbit dua kali dalam setahun pada bulan Juni dan Desember. Isi artikel yang dimuat bukan cerminan sikap dan /atau pandang redaksi. Seluruh isi artikel menjadi tanggung jawab penulis.</p> Universitas Pasir Pengaraian en-US Edu Research 2302-0792 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BOLA VOLI MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN BOLA VOLI MINI SISWA KELAS VI SDN 020 RAMBAH HILIR KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN PELAJARAN 2018/2019 https://e-journal.upp.ac.id/index.php/EDU/article/view/1754 <p>Pembelajaran penjas orkes yang sering kali tidak sesuai dengan karateristik siswa membuat kreativitas anak menjadi<br />terabaikan dan hasil pembelajaran menjadi kurang maksimal. Maka perlu adanya modifikasi media pembelajaran yang<br />sesungguhnya. Permasalahan pembelajaran menggunakan modifikasi bola voli mini dapat meningkatkan hasil belajar<br />bola voli pada siswa kelas VI SDN 020 Rambah Hilir Kabupaten Rokan HuluTahun Pelajaran 2018/2019?” Tujuan<br />penelitian ini untuk mengetahui meningkatnya hasil belajar bola voli melalui modifikasi bola voli mini. Penelitian ini<br />dilaksanakan di VI SDN 020 Rambah hilir Kabupaten Rokan Hulu Tahun Pelajaran 2018/2019, sampel dalam<br />penelitian ini adalah siswa kelas VI yang berjumlah 24 siswa. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang<br />terdiri dari dua siklus dimana setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi (pengamatan), dan<br />refleksi.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi serta angket/kuesioner yang<br />digunakan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi sepak bola. Data hasil pengamatan siklus I dan II yaitu:<br />unjuk kerja (psikomotor) diperoleh hasil sebesar 56,58% dan 77,21% dengan kriteria baik. Data hasil pengamatan sikap<br />dan perilaku (afektif) adalah 63,67% dan 78,04% dengan kriteria baik. Data hasil penilaian pemahaman siswa (kognitif)<br />sebesar 54,17% dan 95,83% dengan kriteria sangat baik. Berdasarkan perbandingan hasil yang dicapai antara siklus I<br />dan siklus II, secara keseluruhan nilai yang diperoleh untuk setiap aspek terdapat peningkatan. Berdasarkan dari hasil<br />penelitian diatas, disumpilkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan modifikasi bola voli mini dapat meningkatkan<br />hasil belajar bola voli siswa. Oleh karena itu diharapkan bagi siswa dengan adanya modifikasi permainan bola voli mini<br />agar lebih semangat lagi mengikuti pembelajaran penjasorkes, bagi guru penjasorkes di VI SDN 020 Rambah hilir<br />Kabupaten Rokan Hulu Tahun Pelajaran 2018/2019 dapat menggunakan modifikasi bola voli mini dalam pembelajaran<br />bola voli, menggunakan modifikasi permainan bola voli mini sebagai alternatif pembelajaran penjasorkes, senagai<br />sekolah juga diharapkan untuk meningkatkan sarana dan prasarana yang ada sebagai penunjang dalam pembelajaran<br />penjasorkes</p> Asri . Copyright (c) 2019-07-30 2019-07-30 8 1 1 10 PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM PENGELOLAAN PBM MELALUI PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK DENGAN PENDEKATAN KOLABORATIF DI SMP N I UJUNGBATU SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 https://e-journal.upp.ac.id/index.php/EDU/article/view/1755 <p>Penelitian ini bertujuan mengetahui pelaksanaan dan peningkatan kemampuan guru dalam pengelolaan PBM melalui<br />pelaksanaan supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif di SMPN I Ujungbatu Semester 1 Tahun Pelajaran<br />2016/2017 khususnya pada aspek pengelolaan kegiatan belajar mengajar. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan<br />sekolah. Metode dan rancangan penelitian tindakan sekolah ini dilakukan dengan prosedur penelitian berdasarkan pada<br />prinsip Kemmis dan Taggart (1988:10) yang mencakup kegiatan sebagai berikut : (1) perencanaan (planning) , (2)<br />pelaksanaan tindakan (action), 3) observasi (observation) , (4) refleksi (reflection). Subjek penelitian adalah guru di<br />SMPN I Ujungbatu pada Semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017 sebanyak 8 guru. Teknik pengumpulan data<br />menggunakan observasi, dan studi dokumentasi. Keabsahan data menggunakan triangulasi, yaitu Triangulasi yang<br />digunakan dalam penelitian adalah triangulasi sumber data dan triangulasi metode. Analisis data menggunakan analisis<br />kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kemampuan guru dalam pengelolaan proses belajar mengajar<br />(PBM), di mana pada kondisi awal tidak ada guru yang mampu menyusun pengelolaan proses belajar mengajar (PBM)<br />dengan baik hal tersebut dibuktikan dengan rendahnya hasil nilai rata-rata yang diperoleh guru-guru yaitu 49,50 dan<br />hanya masuk dalam kategori KURANG, pada siklus I meningkat cukup signifikan dan terdapat 3 guru atau 37,50%<br />yang dinyatakan mampu mengelola proses belajar mengajar (PBM) dengan baik, dengan peroleh nilai rata-rata secara<br />klasikal sebesar 66,83 dan masuk dalam kriteria CUKUP dan pada siklus terakhir menjadi guru atau 100%, dibuktikan<br />dengan perolehan nilai secara klasikal sebesar 80,17 dalam kriteria nilai BAIK. Dari hasil penelitian sebagaimana<br />dijelaskan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif di SMPN I<br />Ujungbatu Semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017 terbukti dapat meningkatkan kemampuan guru dalam pengelolaan<br />PBM.</p> Ausykarni . Copyright (c) 2019-07-30 2019-07-30 8 1 11 21 PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL-ELICITING ACTIVITIES (MEAs) TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI SISWA SMP https://e-journal.upp.ac.id/index.php/EDU/article/view/1756 <p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menelaah dan mendeskripsikan pengaruh pembelajaran Model - Eliciting Activities terhadap kemampuan representasi siswa SMP. Selain itu juga ditelaah peningkatan kemampuan representasi ditinjau dari kelompok siswa yaitu kelompok atas dan kelompok bawah. Desain penelitian ini adalah kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol pretes dan postes. Kelompok eksperimen memperoleh pembelajaran Model-Eliciting Activities dan kelompok kontrol memperoleh pembelajaran konvensional. Instrumen penelitian berupa tes kemampuan representasi matematis. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 25 Bandarlampung dengan sampel penelitian adalah siswa kelas VIII sebanyak dua kelas yang dipilih secara purposif dari tujuh kelas yang ada. Analisis data dilakukan uji perbedaan rerata dua populasi. Hasil penelitian<br />menunjukkan bahwa kemampuan representasi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran Model-Eliciting Activities lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Peningkatan kemampuan representasi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran Model Eliciting Activities pada kelompok atas maupun pada kelompok bawah secara statistik lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional.</p> Lisa Dwi Afri, Widyastuti Copyright (c) 2019-07-30 2019-07-30 8 1 22 28 PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DAN PROVINSI PADA MATA PELAJARAN PKN MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 008 TAHUN PELAJARAN 2017/2018 https://e-journal.upp.ac.id/index.php/EDU/article/view/1757 <p>Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang dilakukan di kelas IV SDN 008 Kunto DarussalamPenelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana berjalannya proses pembelajaran, peningkatan pemahaman dan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode diskusi kelompok. Penelitian ini menggunakan dua siklus pembelajaran dengan dua kali pertemuan. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN008 Kecamatan Kunto Darussalam dengan jumlah siswa sebanyak 27 anak terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik tes, observasi dan dokumentasi. Validasi data dengan teknik memperpanjang masa observasi, pengamatan yang terus menerus, dan triangulasi. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif. Data yang diperoleh dari hasil observasi, dokumentasi dan portopolio dianalisis ke dalam bentuk deskripsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode diskusi kelompok dapat meningkatkan proses pembelajaran PKn siswa kelas IV SDN 008 pada materi lembaga-lembaga negara. Hal ini dapat terlihat pada kegiatan siswa cukup bersemangat dalam belajar, seperti siswa belajar mandiri, berkomunikasi, mengemukakan pendapat dengan baik. Pemahaman belajar siswa dari kondisi awal hanya 10 siswa atau 28,57%, naik menjadi 25 siswa atau 71,43% pada siklus pertama, dan 94,29% atau 23 siswa pada siklus kedua, sedangkan hasil dan ketuntasan belajar siswa pada kondisi awal hanya sebesar 59,14, pada siklus I nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah 64,86 dan pada siklus II rata-rata nilai yang diperoleh siswa adalah 73,71 dengan tingkat ketuntasan belajar sebanyak siswa (25,71%) pada kondisi awal, 51,43% atau 18 siswa pada siklus pertama, 32 siswa atau 91,43% pada siklus kedua. Dari 35 siswa yang mengikuti pelaksanaan perbaikan pembelajaran 32 siswa atau 91,43% dinyatakan tuntas belajarnya dan tiga siswa (8,57%) belum tuntas belajarnya, namun secara keseluruhan semua kriteria keberhasilan pembelajaran telah tercapai pada siklus kedua. Kesimpulannya adalah penerapan metode diskusi kelompok terbukti dapat<br />meningkatkan proses pembelajaran, pemahaman dan hasil belajar siswa pada pembelajaran PKn siswa kelas IV SDN 008 Tahun Pelajaran 2017/2018</p> Rahman . Copyright (c) 2019-07-30 2019-07-30 8 1 29 39 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS XI IPA3 SMA NEGERI 001 TAMBUSAI UTARA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 https://e-journal.upp.ac.id/index.php/EDU/article/view/1758 <p>Hasil belajar sisika siswa kelas XI IPA3 SMA Negeri 1 Tambusai Utara, belum menunjukkan hasil yang maksimal. Terbukti hasil ulangan harian masih rendah, dari 26 siswa<br />hanya 13 siswa (50%) yang mendapat nilai mencapai KKM yang ditetapkan yakni 70. Salah satu rendahnya hasil belajar sisika, adalah sebagai besar (75%) siswa tidak dapat menjawab soal ulangan harian. Peneliti melakukan perbaikan pebelajaran dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar fisika. Penelitian dilakukan selama dua siklus, setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Instrument data yang digunakan adalah test hasil belajar adan lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa.<br />Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penerapan model belajar akooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa kelas XI IPA3 SMA Negeri 1 Tambusai Utara. Jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus I ada 19 siswa (73,07) dan pada Siklus II meningkat <br />menjadi 25 Siswa ( 96,15% ). Hal ini disebabkan Karen model pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share dapat membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran.</p> Rubiatun . Copyright (c) 2019-07-30 2019-07-30 8 1 40 51 UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN PKN MATERI TATA URUTAN PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN DI INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW SISWA KELAS V SD NEGERI 006 Kabun SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 https://e-journal.upp.ac.id/index.php/EDU/article/view/1759 <p>Di SDN 006 Kabun khususnya pembelajaran PKn dalam penyampaian materi yang dilakukan guru dengan konvensional yang membuat siswa kurang aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian perlu dilakukan pembelajaran yang dapat meningkat kan aktivitas maupun hasil belajar siswa dengan menerapkan pembelajaran kooperatif model jigsaw. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus dan pada masing-masing siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Subjek pelaksanaan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V SDN 006 Kabun Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan jumlah siswa sebanyak 14 siswa. Validasi data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi data Teknik pengumpulan data<br />dengan menggunakan lembar observasi, teknik tes dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Hasil analisis data menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif Jigsaw terbukti dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hal ini buktikan dari hasil penelitian yang menunjukkan peningkatan aktivitas belajar pada setiap siklusnya, dimana pada kondisi awal hanya ada 3 siswa atau 21,43% meningkat menjadi 8 siswa atau 57,14% dan 14 siswa atau 100% pada siklus terakhir. Penjelasan peningkatan hasil dan ketuntasan belajar juga<br />meningkat pada setiap siklusnya dari 56,43 menjadi 65,00 dan 76,43 pada siklus kedua. Hal tersebut juga dibuktikan dengan peningkatan ketuntasan belajar secara klasikal dimana pada kondisi awal hanya terdapat 2 siswa atau 14,29% meningkat menjadi 50,00% atau 7 siswa dan 13 siswa atau 92,86% pada siklus kedua. Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas V SDN006 Kabun Tahun Pelajaran 2016/2017.</p> Sugito . Copyright (c) 2019-07-30 2019-07-30 8 1 52 59 PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA KELAS VI SD NEGERI 016 KUNTO DARUSSALAM SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2017/ 2018 https://e-journal.upp.ac.id/index.php/EDU/article/view/1760 <p>Berdasarkan observasi yang dilakukan di kelas VI SDN 016 Kunto Darussalamdiketahui aktivitas dan hasil belajar<br />siswa masih rendah khususnya pada pelajaran PKn. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil<br />belajar siswa kelas VI DN 016 Kunto Darussalam rmelalui penerapan model CooperativeLearningtipe<br />Student Teams Achievement Division (STAD). Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang memiliki<br />tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi, dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus dilakukan<br />dalam dua pertemuan. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI DN 016 Kunto Darussalam dengan<br />jumlah siswa sebanyak 16 siswa terdiri dari siswa laki-laki … siswa dan perempuan …. siswa. Data yang diperlukan<br />diperoleh melalui observasi, dokumentasu dan tes menggunakan soal-soal tes. Validitas data dilakukan dengan teknik<br />triangulasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik analisis kualitatif dan kuantitatif.<br />Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran PKn dengan menggunakan model Cooperative Learning tipe<br />Student Teams Achievement Division (STAD), dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Adapun hasil rata-<br />rata tes formatif secara individu adalah sebagai berikut : kondisi awal sebesar 65,50, siklus I adalah 74,56, siklus II <br />adalah 83,00 dengan ketuntasan belajar dari 2 siswa atau 12,50% menjadi 62,50%, atau 10 siswa dan 93,75% atau 15<br />siswa pada siklus terakhir serta penilaian hasil observasi aktivitas belajar yang juga meningkat di mana pada kondisi<br />awal sebesar 18,75% atau 3 siswa, siklus I sebesar 62,50% atau 10 siswa, meningkat menjadi 100% atau 16 siswa.<br />Kesimpulannya adalah penerapan penerapan model cooperative learning tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas dan<br />hasil belajar siswa pada pembelajaran PKn di Kelas VI DN 016 Kunto Darussalam</p> Sumarno . Copyright (c) 2019-07-30 2019-07-30 8 1 60 72 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN METODE PRATIKUM MATERI POKOK MENUNJUKKAN PERBEDAAN SIFAT BENDA ( PADAT, CAIR, DAN GAS ) SISWA KELAS V SDN 021 KUNTO DARUSSALAM https://e-journal.upp.ac.id/index.php/EDU/article/view/1761 <p>Penelitian ini dilakukan berdasarkan hasil observasi di kelas V ditemukan beberapa permasalahan yang terkait dengan hasil belajar Ipa siswa di kelas V. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Ipa siswa dengan menerapkan metode Pratikum Materi Pokok Menunjukkan Perbedaan Sifat Benda ( Padat, Cair, Dan Gas ) Siswa Kelas V Sdn 021 Kunto Darussalam T. A 2017/2018. Data dikumpulkan dengan menggunakan tes dan observasi. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, yakni siklus I dan siklus II. Data dianalisis dengan menggunakan persentase dan analisis kualitatif. Berdasarkan analisis data, pada tes awal diperoleh Meningkatkan hasil belajar siswa pada siklus I rata-rata 75 dengan kategori baik, pada siklus II rata-rata meningkat<br />79,5 dengan kategori baik.Meningkatkan aktivitas guru pada siklus I rata-rata 80 dengan kategori baik, pada siklus II rata-rata 95 dengan kategori amat baik. Meningkatkan aktivitas belajar siswa pada siklus I 74,4 dengan kategori baik, pada siklus II meningkat menjadi 92,5 dengan kategori baik<br />sekali. Meningkatkan ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 021 Kunto Darussalam, yaitu sebelum perbaikan 23 siswa rata-rata 65%, pada siklus I 26 siswa rata-rata 80%, siklus II meningkat menjadi 28 siswa rata-rata 90%.Berdasarkan temuan dari hasil penelitian dapat<br />disimpulkan bahwa metode Pratikum dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ipa Materi Pokok Menunjukkan Perbedaan Sifat Benda ( Padat, Cair, Dan Gas ) Siswa Kelas V Sdn 021 Kunto Darussalam T. A 2017/2018</p> Wignyo . Copyright (c) 2019-07-30 2019-07-30 8 1 73 83 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X PADA MATERI REAKSI REDOKS TP. 2017/2018 https://e-journal.upp.ac.id/index.php/EDU/article/view/1762 <p>Tujuan penelitian ini adalah melalui penerapan model kooperatif learning tipe Think Pair Share dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan reaksi redoks. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam bentuk proses pengkajian bersiklus yang terdiri dari 4 tahapan. Tahapan tersebut adalah perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar kimia pada pokok bahasan reaksi redoks pada siswa kelas X.MIA 1 semester 2 SMA N 2 Rambah Hilir Tahun ajaran 2017/2018. Hal ini ditunjukkan adanya perubahan sikap siswa dalam<br />pembelajaran, diantaranya adalah interaksi dan kerja sama antar siswa semakin baik, siswa semakin mempunyai keberanian untuk mengemukakan ide dan pendapat di depan kelas. Pusat pembelajaran tidak lagi pada guru. Siswa dituntut untuk aktif mencari informasi serta harus dapat saling bertukar pikiran. Peningkatan ini terlihat dari nilai rata-rata yang diperoleh siswa yaitu 78,33 pada siklus 1, kemudian meningkat menjadi 82,50 pada siklus 2. Ketuntasan belajar siswa juga mengalami<br />peningkatan pada siklus 1 adalah 63,33%, kemudian pada siklus 2 meningkat menjadi 86,67%. Ketuntasan belajar siswa secara klasikal sudah terpenuhi yaitu 85% dari jumlah siswa memperoleh nilai lebih besar atau sama dengan 76. Namun secara individual masih ada 4 siswa yang belum tuntas belajar. Siswa mempunyai kesempatan untuk mempelajari materi secara berulang–ulang dan kemudahan memahami materi yang disampaikan oleh teman sebaya. Siswa dituntut untuk bertukar<br />informasi atau mengajarkan materi kepada temannya sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan ingatan siswa pada materi yang dipelajari serta bertanggung jawab pada saat kuis.</p> Yuliana . Copyright (c) 2019-07-30 2019-07-30 8 1 84 93 MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM PENERAPAN STRATEGI TRAINING MODEL DI SMP NEGERI 1 TANDUN KECAMATAN TANDUN TAHUN 2018 https://e-journal.upp.ac.id/index.php/EDU/article/view/1763 <p>Setiap sekolah mengharapkan Kemampuan Guru yang lebih baik. Untuk itu guru berusaha dengan berbagai cara, salah satu usaha yang telah dilakukan guru di SMP Negeri 1 Tandun adalah dengan memberikan bimbingan belajar kepada siswa. Namun usaha yang dilakukan guru ternyata belum optimal. Hal ini mengindikasikan Guru SMP Negeri 1 Tandun memiliki kemampuan mengajar yang rendah . Rendahnya kemampuan guru disebabkan oleh belum berhasilnya guru menciptakan proses pembelajaran yang menghendaki siswa merasa senang, metode yang digunakan guru terlalu menoton tanpa memberikan variasi dengan metode-metode lain, proses pembelajaran didominasi oleh guru sehingga siswa terkesan kurang kreatif. Dalam proses pembelajaran jarang sekali terjadi<br />interaksi multi arah baik antara siswa dengan siswa yang lainnya maupun antara guru dengan siswa. Untuk mengatasi permasalahan ini, maka guru dituntut untuk melakukan perbaikan dalam pembelajaran, salah satu strategi pembelajaran yang dapat diterapkan adalah strategi Training Model. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan Kemampuan Guru SMP Negeri 1 Tandun Kecamatan Tandun Kabupaten Rokan Hulu Melalui Penerapan strategi pembelajaran Training Model Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Tandun dengan Subjek adalah guru dan murid. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah penerapan stretegi Training Model dalam meningkatkan Kemampuan Guru. Data penelitian ini didapat melalui lembar observasi aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran melalui strategi pembelajaran Training Model dapat<br />meningkatkan kemampuan Guru SMP Negeri 1 Tandun Berdasarkan hasil penelitian peningkatan aktivitas yang dilakukan guru siklus pertama ke siklus ke II. Pada siklus ke I dan siklus ke II dapat dijelaskan bahwa pada pertemuan pertama siklus pertama aktivitas guru dalam pelaksanaan<br />pembelajaran terlaksana (37%) klasifikasi (Kurang Sempurna) dan pada pertemuan kedua mencapai (59%) klasifikasi (Cukup Sempurna). Pada siklus ke II pertemuan ke 3 mencapai (75%) klasifikasi (Sempurna) dan pada pertemuan ke 4 siklus ke II mencapai 79% klasifikasi (Sempurna)</p> Zulkarnain . Copyright (c) 2019-07-30 2019-07-30 8 1 94 104