Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Akseptor Pengguna Kontrasepsi Suntik Tiga Bulan Dalam Menghadapi Gangguan Bercak Darah (Spotting) di Puskesmas Berseri Pangkalan Kerinci
Keywords:
Tingkat kecemasan, Gangguan SpootingAbstract
Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007, sebanyak 30.931 wanita di Indonesia, menggunakan KB. Penggunaan KB bersatus kawin mengalami peningkatan dari 50% pada tahun 1991 menjadi 61% pada tahun 2007 dimana kontrasepsi yang banyak digunakan adalah metode suntik (31,8%), pil (13,2), AKDR (4,9%), AKBK (2,8%), MOW (3%), kondom (1,3%), dan MOP (0,2%). Masalah gangguan bercak darah (spotting) merupakan masalah terbesar yang sering ditemukan, hal ini terjadi pada ibu akseptor kontrasepsi suntik tiga bulan di Pangkalan Kerinci sebanyak 4271 orang. Efek samping yang sering di keluhkan oleh akseptor kontrasepsi suntik tiga bulan berupa spooting hal ini menimbulkan rasa cemas.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan ibu akseptor pengguna kontrasepsi suntik tiga bulan dalam menghadapi gangguan bercak darah (spotting) di Puskesmas Berseri Pangkalan Kerinci. Jenis penelitian kuantitatif desain penelitian ini adalah deskriptif, penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Maret Tahun 2014 di Puskesmas Berseri, populasinya seluruh ibu pengguna kontrasepsi suntik di Puskesmas Berseri sebanyak 68 orang. Teknik pengambilan sampel yaitu acidental sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan ibu yang datang ke Puskesmas Berseri. Pengumpulan data menggunaka metode wawancara dengan kuesioner dan dianalisa secara univariat.Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kecemasan normal sebesar 19 responden (28%), tingkat kecemasan ringan sebesar 28 resonden (41%), tingkat kecemasan sedang sebesar 20 responden (29%), tingkat kecemasan berat sebesar 1 responden (2%)Diharapkan kepada puskesmas lebih meningkatkan penyuluhan dan konsultasi pada ibu-ibu sebelum dan sesudah meggunakan kotrasepsi agar ibu dapat mengurangi tigkat kecemasan.References
Anugrahi, S. 2015 Fenomena Kontrasepsi Dalam Sosial Budaya, http: //www. medicastro .go.id. diakses 11 Juni 2019
BKKBN, 2010. Kumpulan Data Program Keluarga Berencana Nasional, Pekanbaru
Dinas Kesehatan, 2012. Jumlah PUS Peserta KB Baru Dan KB Aktif, Kabupaten Pelalawan
Hartanto, Hanafi. 2013. Keluarga Berencana Dan Kontrasepsi, Jakarta: CV Mulia Sari
Mansjoer, 2005. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2 Edisi 3, Jakata: fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Maryani, S, Dkk. 2018. Pelayanan Keluarga Berencana Dan Pelayanan Kontrasepsi, Jakarta: Trans Info Media
Mulyani & Rinawati, 2013. Keluarga Berencana Dan Alat Kontrasepsi, Yogyakarta: Graha Medika
Noatmodja S, 2005. Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku, Jakarta: Rineka Cipta
Pinem, 2008. Panduan Lengkap Pelayanan KB Terkini, Yogyakarta: Mitra Cendikia
Safira, T. 2005. Autisme Dan Pemahamannya, Yogyakarta: Graha Ilmu
Setiawan, Dkk, 2011. Metodeologi penelitian kebidanan DIII, DIV, SI, dan S2. Yogyakarta: Mulia Medika
Siti Aspuah, 2013. Kumpulan Kuesioner dan Instrumen Penelitian Kesehatan, Yogyakarta: Nuhamedika
Sudiro, 2009. Kecemasan. Jakarta: Kompas Gramedia
WHO, 2009. Rekomendasi Praktik Pilihan Untuk Pengguna Kontrasepsi. Jakarta: ECG