ANALISIS POTENSI KETERSEDIAAN AIR SUB DAS SUBAYANG KAMPAR KIRI

Authors

  • Joleha, Bochari, Trimaijon

DOI:

https://doi.org/10.30606/aptk.v9i1.1062

Keywords:

ketersediaan air, DAS, thornthwaite-mather

Abstract

Fungsi hidrologi daerah aliran sungai secara tidak langsung dapat berubah akibat pola penggunaan lahan, yaitu sebagai transmisi air, fungsi penyangga dan fungsi pelepasan air secara bertahap. Perubahan alih fungsi lahan yang tidak terkendali dengan baik, akan menyebabkan gangguan keseimbangan hidrologi DAS yang ditandai dengan perbedaan debit air sungai yang sangat tinggi antara musim penghujan dan musim kemarau. Peningkatan debit air sungai pada musim penghujan dan penurunan debit air sungai pada musim kemarau berpengaruh terhadap ketersediaan air. Analisis ketersediaan dan kebutuhan air suatu DAS sangat diperlukan guna menunjang perencanaan pengelolaan DAS yang lebih baik, sehingga dapat ditentukan kegiatan-kegiatan yang dapat menyeimbangkan antara ketersediaan dan kebutuhan, bahkan diharapkan mampu meningkatkan cadangan air DAS tersebut. Kuantitas ketersediaan air di daerah penelitian sangat bervariasi setiap bulan pada masing-masing tahun disepanjang tahun. Hasil penelitian ketersediaan air menggunakan metode Thornthwaite Mather, diperoleh nilai ketersediaan air selama setahun mencapai 83 juta m3 pada tahun 2006 dengan rata-rata per bulan mencapai 16 juta m3. Dua tahun pertama pada bulan Desember-Januari ketersediaan air dalam kondisi surplus, tetapi di tahun berikutnya kondisi ketersediaan air mengalami defisit sepanjang tahun, namun ketersediaan air tetap tersedia karena pasokan air pada bulan-bulan sebelumnya menjadi air permukaan.

References

BPDAS Indragiri Rokan, 2014

Pramono, I. B., Adi, R. N. 2010. Perbandingan Hasil Estimasi Potensi Air Bulanan dan Hasil Pengukuran Langsung di Sub DAS Wuryanto, Wonogiri. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol.VII No. 2. 127-137, Balai Penelitian Kehutanan, Solo.

Sengkarang, Ig. L. Setyawan Purnama, Sutanto Trijuni, Fahrudin Hanafi, Taufik Aulia, dan Rahmad Razali, 2012, Analisis Neraca Air Di Das Kupang, Magister Perencanaan dan Pengelolaan Pesisir dan Daerah Aliran Sungai (MPPDAS) Program S-2 Geografi , Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada.

Sosrodarsono, S., Takeda, Kenzaku., 2003, Hidrologi Untuk Pengairan, Cetakan ke 9, Pradnya Paramita, Jakarta.

Subiyakto dalam Wijayanti at al (2015)

Widiyono, Mg., 2016, Analisis Neraca Air Metode Thornthwaite Mather Kaitannya Dalam Pemenuhan Kebutuhan Air Domestik Di Daerah Potensi Rawan Kekeringan Di Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto, Swara Bhumi. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2016

Wijayanti, Rita Noviani, Gentur Adi Tjahjono, 2015, Dampak Perubahan Iklim Terhadap Imbangan Air Secara Meteorologis Dengan Menggunakan Metode Thornthwaite Mather Untuk Analisis Kekritisan Air Di Karst Wonogiri, Geomedia Volume 13 Nomor 1 Mei.

Djuwansah, M.R., dan Rusydi, A.F., Daya Dukung Sumber Daya Air (DDSA) Kota Cirebon Dan Sekitarnya, Buletin Geologi Tata Lingkungan (Bulletin of Environmental Geology), Vol. 22 No. 1 April 2012 : 35 – 48.

Handayani, W. 2010. Pentingnya Pendekatan Neraca Air Dalam Pembangunan Hutan Rakyat yang Produktif dan Berwawasan Lingkungan. Balai Penelitian Kehutanan Ciamis.

Rahman, H. 2008. Aplikasi ‘Water Balance Model’ Untuk Manajemen Air Hujan Perkotaan (Urban Rainwater Management). Jakarta.

Harto, S. BR. 2000. Hidrologi: Teori, Masalah, Penyelesaian. Yogyakarta: Nafiri.

Purnama, S. Ig.L., dkk. 2012, Analisis Neraca Air di DAS Kupang dan Sengkarang. Program S-2 Geografi Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta.

Departemen Pertanian, 2006. Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 47/Permentan/OT. 140/ 10/ 2006 Tentang Pedoman Umum Budidaya Pertanian pada Lahan Pegunungan. Badan Litbang Pertanian, Departemen Pertanian.

Downloads

Published

2017-01-13