Pengaruh Suhu dan pH Pertumbuhan Jamur Merang(Volvariella Volvacea) Terhadap Degradasi Lignin Tandan Kosong Kelapa Sawit

Authors

  • Elfi Yeni Syelvia

DOI:

https://doi.org/10.30606/aptk.v10i1.1480

Keywords:

Tandan Kosong Kelapa Sawit, Lignin, Jamur Merang, Suhu, pH, Kelembaban

Abstract

Tandan kosong kelapa sawit (TKKS) merupakan salah satu limbah industri Crude Palm Oil (CPO) yang sangat melimpah. Produksi rerata TKKS adalah berkisar 22% hingga 24% dari total berat tandan buah segar. Pembuangan TKKS yang merupakan materi organik tanpa kendali ke lahan di kebun sawit yang mengakibatkan tumpukan biomassa dalam jumlah yang sangat besar akan terjadi proses dekomposisi secara anaerobik atau proses pembusukan skala besar. Lignin merupakan komponen limbah TKKS yang relatif sulit didegradasi. Senyawa ini merupakan polimer struktural yang berasosiasi dengan selulosa dan hemiselulosa. Jamur Pelapuk Putih (JPP) merupakan satu-satunya organisme yang mampu mendegradasi lignin secara sempurna menjadi CO2 dan H2O. pH dan suhu merupakan faktor yang perlu diperhatikan dalam produksi enzim lignin peroksidase dan enzim ini bertugas untuk mendegradasi lignin. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh suhu, dan pH terhadap degradasi lignin pada tandan kosong kelapa sawit menggunakan jamur merang(Volvariella volvacea) sebagai jamur pelapuk putih. Faktor-faktor lingkungan seperti pH, dan suhu dilakukan pengukuran selama pertumbuhan jamur merang dari dari ke 4 hingga hari ke 25 menunjukkan terjadinya proses degradasi lignin oleh jamur. Semakin lama waktu penanaman jamur (inkubasi) % lignin yang hilang semakin besar untuk masing-masing berat bibit jamur yang diberikan. Pada berat bibit jamur 100 gr , 150 gr dan 200 gr masing-masing penurunan lignin (degradasi) sebesar 16,6 % ; 20 % ; dan 22 %.

References

A.Supriyanto, “Manfaat Jamur Pelapuk Putih Phanerochaete Chrysosporium L1 Dan Pleurotus Eb9 Untuk Biobleaching Pulp Kardus Bekas,” Skripsi, Institut Pertanian Bogor : Bogor (2009).

Chang S.T. dan Miles P.G., 1989. “Edible Mushrooms and Their Cultivation”. CRC Press, Inc, Boca Raton Florida.

Dahyar, A. (2010). Pemanfaatan Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit dan Azola Menjadi Kompos Pupuk Tablet.Tesis. Sekolah Pasca Sarjana.Universitas Sumatera Utara, Sumatera Utara.

F. Xu, H. Chen, and Z. Li, “Solid-State production of Lignin Peroxidase (LiP) and Mangan feroxidase (MnP) by Phanerochaeta chrysosporium using steam-exploded straw as substrate,” Bioresource Technology, 80 (2001) 149-151.

H. Widiastuti, Siswanto, and Suharyanto, “Optimasi pertumbuhan aktifitas enzim ligninolitik Omphalia sp. dan Pleurotus ostreatus pada fermentasi padat,” Menara Perkebunan, Vol. 2 (2007) 93-105.

Hammel K.E. 1997. Fungal Degradation of Lignin. Di Dalam: Cadisch G, Giller KE, Editor. Driven By Nature: Plantt Litter Quality And Decompostion . London: CAB International. hlm. 33-45.

H. Risdianto, S.H. Suhardi, W. Niloperbowo, dan T. Setiadi, ” Produksi Lakase dan potensi aplikasinya dalam Proses pemutihan pulp,” Berita Selulosa, Vol. 43 (2008) 1-10

J. Perez, “Biodegradation and biological treatments of cellulose, hemicellulose and lignin: an overview,” Departamento de Microbiologıa, Facultad de Ciencias, Universidad de Granada,Campus Fuentenueva, 18071 Granada, Spain. (2002).

Kim, S. & Kim, C.H. (2013). Bioethanol Production Using the Sequential Acid/alkali-pretreated Empty Palm Fruit Bunch Fiber. Renewable Energy. 54, 150-155.

Levin I, Forchiassin, F., Ramos, A.M. (2002). Copper induction of lignin-modifying enzymes in the white-rot fungus Trametes trogii. Mycologia 94, 377-383.

Muryanto, Sahlan, M. & Sudiyani, Y. (2012).Simultaneous Saccharification and fermentation of Oil Palm Empty Fruit Bunch for Bioethanol Production by Rhizopus oryzae. International Journal of Environment and Bioenergy. 3(2), 111-120.

Muliani, L. 2000. Produksi Biomassa Miselia Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus (Jacq. Ex Fr) (Kummer) Pada Media Padat Dengan Memanfaatkan Hasil Samping Penggilingan Gandum (Pollard dan Bran). Institut Teknologi Bogor, Bogor.

Perez J., J. Munoz-Dorado, T. de la Rubia and J. Martinez. 2002. Biodegradation and biological treatments of cellulose, hemicellulose and lignin: an overview. Int. Microbiol. 5:53-63.

Piontek K., A.T. Smith and W. Blodig. 2001. Lignin peroxidase structure and function. Biochem. Soc. Trans. 29(2):111-116.

Rashad, M. M., H. M. Abdou, A. E. Mahmoud and M. U. Nooman. 2009. Nutritional Analysis and Enzyme Activities of Pleurotus ostreatus Cultivated on Citrus limonium and Carica papaya Wastes. Australian Journal of Basic and Applied Sciences (4): 3352-3360.

Srebotnik E., K.A. Jensen and K.E. Hammel. 1994. Fungal degradation of recalcitrant nonphenolic lignin structure without lignin peroxidase. Proc Natl Acad Sci 91:12794-12797

Sinaga, M.S. 2009 . Jamur Merang dan Budidayanya. Penebar Swadaya. Jakarta

S.M. Hossain, and N. Anantharaman, “Effect of wheat straw powder on enhancement of ligninolytic enzyme activity using Phanerochate chrysosporium,” Indian Journal of Biotechnology. Vol. 7 (2008) 502-507

Suharnowo, L. S. Budipramana dan Isnawati. 2012. Pertumbuhan Miselium Dan Produksi Tubuh Buah Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Dengan Memanfaatkan Kulit Ari Biji Kedelai Sebagai Campuran pada Media Tanam. LenteraBio (1) : 125–130

Sudiyani, Y., Heru, R. & Alawiyah, S. (2010).Pemanfaatan Biomassa Limbah Lignoselulosa untuk Bioetanol sebagai Sumber Energi Baru Terbarukan. Ecolab. 4(1), 1-54.

Wiardani, I. 2010. Budi Daya Jamur Konsumsi Menangguk Untung dari Budi Daya Jamur Tiram dan Kuping. Lili Publisher. Yogyakarta.

Widyastuti, N, dan D. Tjokrokusumo. 2008. Aspek Lingkungan sebagai Faktor Penentu Keberhasilan Budidaya Jamur Tiram (Pleurotus sp). Jurnal Teknologi Lingkungan 9 (3) : 287-293.

Downloads

Published

2018-01-21