FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAKUPAN KUNJUNGAN BALITA KE POSYANDU DI DESA KEMBANG DAMAI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAGARAN TAPAH KABUPATEN ROKAN HULU
Keywords:
Kunjungan Balita ke PosyanduAbstract
The number of toddlers visiting Posyandu (D / S) only reached 78%, from the target set (85%). Of the 16 existing Puskesmas in Rokan Hulu District, Pagaran Tapah Health Center ranks lowest in achievement (D / S) which is 53.8%. The purpose of this study was to determine the factors that influence the coverage of toddler visits to Posyandu in Kembang Damai Village, the Working Area of Tapah Pagah Tapah Rokan Hulu District. This type of research design is quantitative with a cross sectional study design. The population in this study were all mothers who had toddlers aged> 1 year - 5 years in the Work Area of Pagaran Tapah Health Center, Rokan Hulu Regency, with a total sample of 140 people. The results showed that there was a significant relationship between knowledge and toddler visit coverage to Posyandu (p value = 0.0001, OR value = 4.825), between education and toddler visit coverage to Posyandu (p value = 0.0001, OR value = 4.976) , between jobs with toddler visit coverage to Posyandu (pvalue = 0,0001, OR value = 4,444), between cadre roles and toddler visit coverage to Posyandu (p value = 0,0001, OR = 14,377), between the role of officer and visit coverage toddlers to Posyandu (p value = 0.0001, OR value = 8.582). Suggestions to Pagaran Tapah Health Center in order to improve the quality of counseling about the importance of Posyandu, provide reading material related to posyandu, conduct sweeping of toddlers who do not come when there is a Posyandu schedule, and supervise, conduct training and pay attention to the incentives of agrarian health workers and cadres its performance can be improved.References
Achadi. 2013. Seribu hari yang menentukan
masa depan bangsa. Diakses melalui http://file.persagi.org/
Anshori. 2013. Faktor risiko kejadian Stunting Pada Anak Usia 12-24 bulan (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Semarang Timur) Diakses melalui www.akademik.unsri.ac.id
Abuya.. 2012. Effect of mother’s education on child’s nutritional status in the slums of Nairobi. Diakses melalui http://www.biomedcentral.com/1471-
/12/80
Depkes RI. 2010. Umur Sama, Tinggi Badan Berbeda. Diakses melalui http://www.gizikia.depkes.go.id/terbitan
/umur-samatinggi-badan- berbeda/?print=print
Hastono, Sutanto. (2010). Analisa Data Kesehatan. Jakarta: Universitas Indonesia
Hidayat A. 200. Metodologi Penelitian Teknik
Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika
Haraha. 2014. Kepadatan Tulang, Aktifitas Fisik dan Konsumsi Makananan berhubungan dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 6 – 12 Tahun. Materi Pada Pertemuan Temu Ilmiah Internasional PERSAGI XV di Yogyakarta, 25 – 30 NOVERMBER
Diakses melalui http://file.persagi.org/
Hadiat. 2013. Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi. (Peraturan Presiden RI No. 42 Tahun 2013). Jakarta : Kementerian PPN/Bappenas.
Hayati dkk. 2012. Determinan Stunting Anak Baduta : Analisis Data Riskesdas 2010. Diakses melalui http://repository.ipb.ac.id/
Kemenkes RI. 2009. Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia nomor
/SK/Menkes/XII/2009 tentang Pedomen Deteksi Gangguan Kesehatan Intelegensia Pada Anak. Jakarta : Kemenkes RI
Riset Kesehatan Dasar
Tahun 2013. Jakarta : Kemenkes RI
Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor
/menkes/SK/XII/2010 tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Jakarta : Kemenkes RI
Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Tahun 2013 tentang Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia. Jakarta : Kemenkes RI
Pokok-pokok Hasil Riset Kesehatan Dasar Provinsi Riau. Riskesdas 2013. Jakarta : Bapelitbangkes Kemenkes RI
Nasution. 2014. Hubungan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 6 – 24 Bulan di Kota Yogyakarta. melalui http://etd.repository.ugm.ac.id/
Notoadmodjo, S (2014). Promosi Kesehatan dan
Ilmu Perilaku Manusia. Jakarta : EGC
(2010). Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Peraturan Pemerintah RI. 2012. Pemberian Air
Susu Ibu Eksklusif. Jakarta ; DPR RI
Persagi. 2014. Kursus Penyegar Ilmu Gizi (KPIG), Temu Ilmiah Internasional, dan Kongres Nasional PERSAGI XV. Jakarta : DPP Persagi
Pormes dkk. 2014. Hubungan pengetahuan Orangtua Tentang Gizi dengan Stunting Pada Anak Usia 4-5 tahun di TK Malaekat Pelindung Manado. Diakses melalui http://ejournal.unsrat.ac.id
Pudel dkk. 2012. Risk Factors for Stunting Among Children: A Community Based Case Control Study in Nepal. Diakses melalui http://www.kumj.com.np/issue/39/18-
Rahayu. 2012. Hubungan Tinggi Badan Orangtua dengan Perubahan Status Stunting dari Usia 6-12 Bulan ke usia 3-
Tahun. Diakses melalui http://etd.repository.ugm.ac.id/
Rosha dkk. 2012. Analisis Determinan Stunting anak 0-23 Bulan Pada Daerah Miskin di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Diakses melalui www.ejournal.litbang.depkes.go.id
Rohmatun. 2014. Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dan Pemberian ASI Eklusif dengan kejadian Stunting di Desa Sidowarna Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. Diakses melalui http://eprints.ums.ac.id/
Soekirman. 2014. Mengapa Kita Perlu Memahami “Scaling Up Nutrition” (SUN). Materi Pertemuan Persagi Yogyakarta 6 Desember 2017. Diakses melalui http://file.persagi.org/
STIKes Al-Insyirah Pekanbaru. 2017. Panduan Penulisan Skripsi. Pekanbaru : STIKes Al-Insyirah Pekanbaru
Vitolo dkk. 2014. Some risk factors associated with overweight, stunting and wasting among children under 5 years old. Diakses melalui http://www.ncbi.nlm.nih.gov
WHO. 2010. Nutrition Landscape Information System (NLIS). Country Profile Indicator. Interpretation Guide. Diakses melalui http://www.who.int/nutrition/nlis_interp retation_guide.pdf
WHO . 2012. Maternal and child nutrition. Issue
Briefs : Unicef. Oktober 2012